View of Bulakan Beach

Kamis, 29 Desember 2011

4 Penyebab biaya mahal logistik di Indonesia

Peringkat RI merosot ke posisi 75.

Gabungan Forwarder, Logistik, dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) mengidentifikasi empat penyebab mahalnya biaya penanganan logistik di Tanah Air sebagai rekomendasi yang segera disampaikan kepada pemerintah. Wakil Ketua Bidang Kepabeanan dan Kepelabuhanan DPP Gafeksi Hery Susanto mengatakan saat ini penanganan logistik di Indonesia berdasarkan biaya menempati urutan ke-75 di dunia atau merosot tajam dari sebelumnya di posisi ke-43.

Faktor penyebab mahalnya penanganan logistik itu terkait dengan pelayanan di pelabuhan tidak efisien, penanganan dokumen kepabeanan, maraknya pungutan liar, dan buruknya infrastruktur logistik di dalam negeri. Mahalnya ongkos logistik di Indonesia menjadi fokus bersama untuk dicarikan solusi dalam rangka menghadapi globalisasi sistem logistik di Asean yang terintegrasi dengan pembentukan Masyarakat Ekonomi Asean atau Asean Economic Community (AEC) pada 2015. Pengintegrasian logistik Asean akan didukung dengan kebijakan liberalisasi logistik yang antara lain meliputi bidang usaha sea cargo handling (penanganan kargo laut), storage and warehousing (penyimpanan dan pergudangan), agen transportasi, jasa kurir, layanan paket, kepabeanan, broker kargo, inspeksi kargo, dan jasa dokumen transportasi. Waktu penyelesaian pengeluaran barang di pelabuhan Indonesia juga masih jauh lebih lama dibandingkan dengan beberapa negara di Asean.

Dicontohkan sebagai berikut, waktu penanganan pengeluaran barang di pelabuhan Singapura rata-rata hanya 0,8 hari dan Malaysia 1,7 hari, sedangkan di pelabuhan Indonesia membutuhkan waktu hingga 3 hari untuk barang yang masuk kategori jalur hijau dan lebih dari 5 hari untuk jalur merah.

Diperlukan persiapan SDM logistik nasional yang bisa bersaing menghadapi globalisasi tersebut, di sisi lain pemerintah harus memangkas seluruh hambatan yang menyebabkan mahal-nya ongkos logistik. Sehingga, Indonesia dapat bersaing dengan negara lain di dalam menciptakan kegiatan yang efektif dan efisien, serta dapat meng-CUT COST logistik dan meningkatkan kualitas produk serta pelayanan kepada customer dan dapat bersaing dalam perdagangan global.


Salam,
 Fadlia Musliha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar